Mulai dari anak-
anak sampai kakek-kakek, pria maupun wanita,
ramai memperbincangkannya. Sebenarnya hal
ini adalah wajar jika anda mengetahui Asal
Usul Batu Akik Dan Sejarah Batu Pada Manusia
yang akan kita bahas dalam
kesempatan kali ini.
1. ZAMAN BATU
Zaman batu adalah suatu zaman atau masa
yang masyarakatnya masih menggunakan
peralatan yang terbuat dari batu. Zaman batu
dimulai kurang lebih 600.000 SM yang lalu.
Peralatan yang digunakan masyarakat pada
zaman batu sebagian besar menggunakan bahan
dari batu. Alat dari batu ini digunakan untuk
mencari serta mengolah makanan dan untuk
mempertahankan diri dari serangan binatang
buas. Selain dari batu, digunakan juga peralatan
dari bahan kayu, tetapi tidak ditemukan fosil
karena lapuk dan tidak tahan lama. Pola pikir
manusia yang hidup pada zaman batu masih
sangat sederhana.
2. BATU BATA
Seiring berkembangnya zaman manusia
menemukan Batu Bata, yang merupakan salah
satu bahan material sebagai bahan pembuat
dinding. Batu bata terbuat dari tanah liat yang
dibakar sampai berwarna kemerah merahan.
Pada sekitar 8000 SM. di Mesopotamia,
manusia menemukan pertama kali bahwa tanah
liat dapat dibentuk dan di jemur untuk
menghasilkan bahan bangunan. Menara Babel
dibangun dengan menggunakan batu bata yang
dijemur. Batu bata juga digunakan di banyak
bagian dari Timur Tengah, Afrika Utara dan
Amerika Tengah dan Utara. Pada peradaban
abylonia (+/- 4000 B.C.) yang dibangun di
lembah antara sungai Tigris dan sungai Efrat.
3. BATU AKIK
Saat ini, kegemaran akan batu akik
menjadi fenomena sosial di Indonesia.
Di banyak tempat bisa ditemui penjual-
penjual batu cincin yang menyediakan
berbagai jenis batu akik. Ada banyak
alasan seseorang membeli batu cincin
berbagai ukuran itu, mulai dari alasan
keindahan hingga alasan klenik. Batu
akik yang konon harganya mahal
tersebut, ternyata batu tersebut telah
diketemukan oleh seorang nenek yang
tinggal di Jawa Tengah. Nenek tersebut
tinggal di lereng gunung Merapi.
Mungkin kalau ditelusuri; masih ada
hubungan darah dengan mbah Marijan
dari canggahnya, warengnya, udeng-
udegnya atau mungkin gantung
siwurnya Mbah Marijan.
Ketika itu ada sorang nenek-2 yang
sudah renta namanya mbah Mariyem,
namun kondisinya masih sangat sehat.
Naik, turun gunung sudah biasa
dilakukan setiap hari hanya untuk
mencari kayu bakar. dan buah-buahan.
Pada saat gunung Merapi meletus
pertama kali tersebut, mbah Mariyem
luput dari serangan wedus gembel
karena saat itu mbah Mariyempun lagi
nuntun wedus; sehingga wedus
gembelnya agak segan dengan wedus
yang di gembala sama mbah Mariyem.
Singkat cerita, seselesainya gunung
Merapi itu meletus; keesokan harinya
cuaca sangatlah cerah tidak seperti
biasanya. Dan kebiasaan mbah
Mariyem juga tidak berubah;
mengeluarkan kambing(wedus) dari
kandangnya dan membawanya ke
hutan. Ketika itu mbah Mariyem melihat
segumpal batu yang bersinar hingga
menyilaukan pandangan mbah
Mariyem. Mabah Mariyempun mencoba
menghampirinya, apa sebenarnya yang
mengeluarkan cahaya yang begitu
terang dan indah tersebut. Sebagai
nenek-nenek, mbah Mariyem tidak lupa
menyelipkan “susur”(inang) tembakau
yang diselipkan dibibirnya itu menuju
ke tempat dimana benda bersinar itu
berada.
Setibanya mendekati batu yang indah
itu, mbah Mariyem takjub melihatnya.
Mbah Mariyem mencoba mengangkat
untuk dibawa pulang, namun tidak kuat
mengangkatnya. Kemudian mbah
Mariyem berusaha mengambil sebagian
dari batu tersebut dengan memecahkan
dengan menggunakan batu di
sekitarnya.
Setibanya di lereng gunung, mabah
Mariyem menunjukkan batu kecil yang
dia bawa tersebut kepada tetangga-
tetangganya. “Derek-derek, kulo angsal
waku akik king nginggil
gunung” (saudara-saudara, saya dapat
waku akik (watu apik/batu bagus) cerita
mbah Mariyem kepada tetangganya.
Padahal yang dimaksud mbah Mariyem
dapat watu apik (batu bagus dalam
bahasa jawa) dari atas gunung.
4. BATU GINJAL
Penyakit batu ginjal bukanlah hal asing, Batu
ginjal sebenernya adalah potongan-potongan
bahan padat yang akan terbentuk karena adanya
zat yang secara normal larut dalam urin berubah
menjadi berkonsentrasi tinggi.
Mayoritas penderita penyakit batu ginjal
melanda orang Asia dan Afrika, termasuk
Indonesia. Selain itu, yang paling sering
diserang penyakit ini adalah kaum pria,
dibuktikan dengan survei yang sudah dilakukan
bahwa diperkirakan sekitar pria berusia 70 tahun
ke atas akan mempunyai resiko terserang
penyakit batu ginjal lebih besar daripada wanita.
Banyak orang tidak menyadari adanya gejala
batu ginjal. Hal ini terjadi karena batu ginjal
merupakan salah satu penyakit yang sulit
dideteksi dini. Ukuran batu ginjal yang sangat
kecil membuat penderita tidak akan terasa apa
pun dan kemungkinan diketahui pun kecil,
kecuali menjalani tes x-ray.
5. BATU NISAN
Batu nisan adalah penanda kuburan yang
biasanya dibuat dari batu. Biasanya ditulisi
dengan nama orang yang dikebumikan di sana,
tanggal lahir dan tanggal mati. Hal ini dapat
berguna bagi ahli sejarah dan ahli silsilah. Batu
nisan modern juga dapat mengandung foto
orang tersebut.
Post a Comment